Oleh: Tini Sugiartini, M.Pd. | Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Pendidik Pancasila dan Civics (P3C)
Ujian Sekolah, seperti UTS dan UAS sekurang-kurangnya dilaksanakan empat kali dalam setahun dan setiap kali ujian dilaksanakan maka sekian rim kertas di butuhkan untuk menggandakan soal dan lembar jawaban, artinya secara tidak langsung sekian pohon yang akan ditebang untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kertas.
Fenomena tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di sekolah. Seandainya satu sekolah memiliki seribu siswa dengan rata-rata 12 mata pelajaran setiap tingkatnya, tentunya kita dapat menghitung berapa rim kertas yang di butuhkan setiap kegiatan ujian (UTS dan UAS) dilaksanakan, belum lagi kegiatan lainnya, seperti ulangan harian, maka tidak heran apabila kebutuhan kertas menjadi salah satu anggaran yang tidak sedikit yang harus di penuhi dan menjadi anggaran rutin, dan yang lebih memprihatinkan lagi kertas yang sudah digunakan seringkali tidak di manfaatkan, bahkan bertumpuk menja disampah. Dalam skala makro, apabila semua sekolah melaksanakan ujian, termasukpelaksnaan Ujian Nasional (UN), dapat di pastikan berapa ratus rim kertas yang diperlukan untuk mencetak soal dan lembar jawaban…? Semakin banyak kertas yang di perlukan, tanpa sadar semakin banyak pohon yang di tebang, karena pohon merupakan salah satu bahan baku pembuatan kertas. Apabila hal ini berlangsung terus dalam jangka waktu yang lama dan di biarkan tanpa ada solusi, maka lambat laun dapat mengakibatkan meniongkatnya harga kertas, karena keterbatasan bahan baku yang disebabkan ketidakseimbang anantara kebutuhan dengan upaya pelestarian alam-pohon. Ketidakseimbangan alam-kerusakan alam memang bukan hanya disebabkan oleh manusia, artinya manusia bukanlah faktor penyebab utama kerusakan alam, tetapi manusia merupakan pemicu utama yang mempercepat kerusakan alam. Untuk itu, sudah saatnya manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya di tuntut untuk memiliki kesadaran dan kepedulian dalam memelihara alam. Salah satu solusi yang sudah dilaksanakan di SMK Negeri 13 Bandung adalah dengan melaksanakan ujian sekolah yang ramah lingkungan melalui ujian On Line.
Pemanfaatan teknologi informasi, seperti internet dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut tersebut, SMK Negeri 13 Bandung sudah melaksanakan pembelajaran dan ujian On Line. Pembelajaran maupun ujian sacara On Line dapat mengurangi kebutuhan akan kertas dan waktu yang di gunakan relatif lebih cepat. Keunggulan pelaksanaan ujian (UTS dan UAS) On Line, diantaranya : (1) Papperless, artinya meminimalisir penggunaan kertas, bahkan menghilangkan kebutuhan kertas, (2) melekteknologi, artinya baik guru maupun siswa dituntut untuk tidak “gaptek” (gagap teknologi), karena di mampu menggunakan teknologi-komputer. Guru harus meng-up load soal sendiri, sedangkan siswa mengoperasikan komputer-internet pada saat ujian. (3) pengembangan pendidikan karakter, karena menuntut siswa untuk disiplin, jujur, mandiri, percaya diri, tanggung jawab, dan kompeten, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar penilaian afektif oleh guru. (4) efektif dan efisien waktu, karena hasil ulangan bisa langsung di ketahui setelah selesai melaksanakan ujian, sehingga guru tidak perlu lagi melakukan kegiatan memeriksa ulangan.
Keunggulan dari ujian On Line tidak terlepas dari kendala yang dihadapi, diantaranya : (1) fasilitas komputer/lab komputer di sekolah dan siswa yang sudah miliki lap top masih terbatas. (2) belum semua sekola dilengkapi dengan fasilitas internet-wifi (3) masih terbatas jumlah guru yang memiliki soft skill untuk membuat program/sistem On Line.
Solusi untuk mengatasi kendala tersebut diantaranya dengan (1) meningkatkan kerjasama dengan stakeholder, seperti pemerintah dan instansi lainnya dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya orang tuasiswa melalui dana partisipasi masyarakat yang dikelola oleh komite sekolah untuk membantu dan memfasilitasi pengadaan kebutuhan pembelajaran, (2) memfasilitasi internet di sekolah dengan bekerjasama dengan provider yang ada, (3) meningkatkan kompetensi guru di bidang IT, sehingga memiliki kemampuan untuk membuat program/sistem On Line, lebih baik lagi apabila di setiap sekolah memiliki tim khusus yang mengelola IT
Ujian On Line terbukti lebih efektif dan efisien, tertutamadalampenggunaan kertas-Papperless, bahkan ujian On Line menjadisalah satu keunggulan SMK Negeri 13 Bandung dalam meraih Adiwiyata Mandiri tingkatnasional, karena memenuhi kriteria sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, artinya ujian On Line adalah ujian yang ramah lingkungan. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran orang tua untuk memfasilitasi media-lap top bagi putra/putrinya dan bantuan komputer yang di terima dari PT.Pertamina, pelaksanaan ujian On Line di SMK Negeri 13 Bandung untuk tahun keempat, pada tahun pelajaran 2013-2014 sudah dilaksanakan secaraOn LAN (Local Area Nettwork – satu lokasi dengan satu anak satuk omputer / laptop). Melalui kegiatan ujian On Line diharapkan dapat menjadi rujukan bagi sekolah lain, sehingga secara tidak langsung dapat berkontribusi untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, dengan mengurangi ketergantungan terhadap kebutuhan kertas dalam pelakasanaan ujian khususnya dan semoga lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Ingatlah, alam semesta bukanlah warisan, tetapi titipan yang harus di jaga kelestarian dan keseimbangannya untuk kelangsungan hidup manusia. Semoga
Komantar Terakhir